> RUMAH INFO DEWE: Membudayakan Literasi Dalam Keluarga

Thursday, February 22, 2018

Membudayakan Literasi Dalam Keluarga

rumahinfodewe. Apa itu Literasi? Literasi erat kaitannya dengan keberaksaraan, yaitu membaca dan menulis. Membudayakan Literasi sangatlah penting bagi generasi anak cucu kita. Hal ini sangat beralasan, dikarenakan masih rendahnya budaya literasi masyarakat Indonesia. Data Statistik UNESCO tahun 2012 menyebutkan bahwa indeks minat baca di Indonesia baru mencapai 0,001. Dari data tersebut dapat diartikan bahwa dari seribu penduduk hanya satu orang yang memiliki minat membaca yang tinggi. Berpijak pada hal tersebut di atas maka pemerintah melalui Pusat Pembinaan, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud meluncurkan suatu program yang dinamakan “Gerakan Literasi Bangsa” atau GLB. GLB dirancang oleh pemerintah dimaksudkan untuk menumbuhkan dan membiasakan anak-anak Indonesia gemas membaca dan menulis. Maksud dan tujuan dari gerakan ini adalah untuk membentuk karakter anak dengan pembiasaan membaca dan menulis sejak dini, serta untuk menumbuhkan budi pekerti anak melalui budaya literasi.

Membudayakan atau membiasakan membaca dan menulis itu tidak mudah, diperlukan proses yang panjang jika dalam suatu kelompok masyarakat kebiasaan tersebut memang belum ada atau belum terbentuk.Oleh karena itu budaya membaca dan menulis harus dijadikan sebagai kebutuhan hidup masyarakat dan bangsa. Darimanakah gerakan budaya literasi ini dimulai? Untuk membudayakan literasi seharusnya diawali dari lingkungan terkecil yaitu lingkungan keluarga. Orang tua harus menjadi motor penggerak pertama dan utama dalam membudayakan literasi di rumah bagi anak-anaknya. Untuk menumbuhkan kebiasaan membaca dan menulis di lingkungan keluarga dapat dilakukan dengan beberapa cara, diantaranya:

1. Membangun Komitmen bersama

Orang tua seharusnya mengajak anak-anaknya membangun sebuah komitmen bersama untuk membiasakan aktivitas membaca dan menulis pada waktu-waktu tertentu di rumah secara bersama-sama. Sebagai contoh misalnya, 25 menit setelah sholat magrib anak-anak diajak membaca buku-buku yang mereka senangi, bisa buku cerita, buku agama, karya fiksi, nonfiksi atau bacaan yang lainnya secara bersama-sama. Konitmen ini harus disepakati, dimulai dan dilaksanakan oleh seluruh anggota keluarga dengan penuh kesadaran tanpa adanya paksaan.

2. Melakukan secara konsisten dan kontinyu

Apabila komitmen untuk memulai membaca dan menulis sudah terbangun dengan baik, maka hal penting selanjutnya yang harus dilakukan adalah melaksanakan kegiatan tersebut secara konsisten dan kontinyu. Konsisten ini sangat penting karena apabila kegiatan membaca dan menulis dilakukan secara konsisten dan kontinyu maka dapat menumbuhkan kebiasaan positif terhadap aktivitas membaca dan menulis bagi anak.

3. Menciptakan lingkungan yang kondusif

Untuk mendukung tumbuhnya budaya literasi dilingkungan keluarga, orang tua harus menciptakan lingkungan yang kondusif bagi anak. Cara yang dapat dilakukan antara lain dengan menyediakan “Ruang Baca Keluarga” atau perpustakaan keluarga. Berbagai macam bacaan yang menarik bagi anak seperti: komik, buku cerita, kamus, koran, majalah, buku agama, karya fiksi/nonfiksi, maupun buku-buku lainnya yang dapat mendukung motivasi membaca dan menulis perlu disediakan di Perpustakaan Keluarga/Ruang Baca Keluarga. Kenyamanan ruang baca keluarga juga harus diupayakan agar anak menjadi betah menikmati kegiatan menbaca dan menulis, misalnya dengan melengkapinya dengan audio music.

4. Mempraktekkan kegiatan membaca dan menulis secara bertahap.

Keterampilan membaca dan menulis anak harus selalu dilatih, diasah, dan dipraktekkan secara bertahap. Oleh karena itu setelah tumbuh budaya membaca dan menulis di keluarga, anak-anak perlu diajak untuk membiasakan diri menuangkan ide atau gagasannya baik secara lisan maupun tulisan. Penyampaian ide secara lisan dapat membantu anak melatih keterampilan berbicara, sedangkan penyampaian ide secara tertulis akan melatih keterampilan anak dalam menulis.


Untuk mensukseskan gerakan literasi dalam keluarga orang tua harus meluangkan waktu dan memberikan perhatian dalam membimbing mereka agar berhasil dalam membaca dan menulis dengan baik. Berikut cara/tips bagi orang tua dalam membantu anaknya agar menjadi pembaca dan penulis yang efektif:

1. Luangkan waktu untuk membacakan buku bagi anak.

Penelitian mengungkapkan bahwa dengan membacakan dengan suara lantang secara rutin kepada anak, akanmenghasilkan perkembangan yang signifikan terhadap pemahaman membaca, kosa kata, serta pemenggalan kata. Cara ini juga dapat membuat anak berkeinginan untuk membaca dengan sendirinya.

2. Kenalkan anak dengan berbagai buku bacaan

Rayu dan bujukalah anak untuk selalu membaca dengan mengoleksi buku-buku bacaan yang menarik sesuai dengan umur dan kegemaran mereka. Letakkanlah buku-buku bacaan di mobil, tempat tidur, serta ruang keluarga, agar anak dengan mudah memperoleh bahan bacaan ketika berada di tempat tersebut.

3. Buatkan jadwal literasi keluarga

Sediakan waktu setiap hari antara 15-30 menit untuk seluruh anggota keluarga melakukan aktivitas membaca. Dengan melihat orang tua membaca akan membuat anak-anak juga ikut membaca. Cara ini dilakukan untuk meningkatkan motivasi membaca bagi mereka

4. Berikan perhatian dan dukungan pada berbagai aktivitas membaca anak

Jadikanlah kegiatan membaca dan menulis bagian dari kehidupan anak-anak kita. Biarkan mereka membaca apa saja, walaupun hanya sekedar membaca menu masakan, rambu-rambu jalan, petunjuk pada mainan, acara televisi, ramalan cuaca, maupun informasi-informasi prakatis lainnya. Pastikan juga mereka selalu memiliki bacaan untuk waktu luang mereka, misalnya ketika sedang dalam perjalanan, ketika sedang antri menunggu giliran saat pergi ke dokter, atau pada kesempatan yang lainnnya.

5. Perlihatkan antusias kita saat anak membaca buku bacaannya

Reaksi kita memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap seberapa tinggi motivasi mereka untuk berusaha menjadi pembaca dan penulis yang baik. Upayakan selalu memberikan pujian yang tulus atas usaha keras mereka. Jika perlu berikanlah reward kepada mereka berupa hadiah atas aktivitas mereka dalam membaca dan menulis. Hal ini akan memberikan motivasi tersendiri bagi anak untuk lebih gemar membaca dan mencintai buku.

6. Berikan kesempatan kepada anak untuk menuangkan ide melalui tulisan

Untuk melatih keterampilan anak dalam menulis, berikanlah kesempatan kepada anak untuk menuliskan ide dan gagasannya secara tertulis. Cara ini dapat mengasah keterampilan dan kemampuan anak dalam menulis. Hal sederhana dan mudah yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan motivasi dan kesempatan kepada anak untuk selalu membuat resum dari buka bacaan yang telah dibacanya

7. Pakailah cara yang bervariasi

Untuk membantu anak dalam mengembangkan kemampuan membaca dan menulis, gunakanlah buku-buku pedoman, program computer, serta materi-materi lain yang tersedia di toko. Permainan merupakan pillihan yang baik, karena cara ini dapat membantu anak mengembangkan kemampuan membaca mereka dengan menyenangkan karena sambil bermain

8. Ajaklah anak-anak berkunjung ke Perpustakaan atau Toko Buku

Membiasakan anak pergi ke perpustakaan atau ke toko buku akan dapat mengkondisikan anak untuk menyukai berbagaii jenis buku, dan bisa menciptakan suasana membaca yang menyenangkan bagi anak. Ketika ingin membelikan buku anak, berikan kesempatan kepada mereka untuk memilih sendiri buku-buku yang disukainya sesuai dengan kegemaran dan minatnya. Tentunya harus disesuaikan dengan kemampuan anggaran kita. Jangan sampai anak sudah terlanjur memilih buku, kita tidak dapat membelikannya. Hal ini dapat mengakibatkan kekecewaan bagi anak.

Baca Juga :

Pembiasaan budaya membaca dan menulis akan sangat efektif apabila dimulai sejak dini dari lingkungan keluarga. Upaya untuk mengitegrasikan budaya membaca dan menulis di lingkungan keluarga akan sangat membantu proses belajar anak di sekolah maupun di masyarakat. Dengan demikian, keluarga menjadi salah satu pilar yang efektif bagi keberhasilan “Gerakan Literasi Bangsa” yang telah dicanangkan oleh pemerintah dalam rangka menyiapkan anak-anak kita sebagai generasi penerus bangsa yang berkarakter dan berbudi pekerti.

No comments:

Post a Comment